Sebaiknya Anda jangan menolak ajakan kencan bila Anda sedang menjomblo. Siapa tahu, pria yang baru Anda kenal melalui telepon ini ternyata adalah jodoh Anda. Meskipun demikian, Anda juga perlu memilih. Okelah Anda sudah telanjur menyiapkan janji kencan. Namun, perhatikan baik-baik saat bertemu nanti karena ada 6 tipe pria yang sebaiknya tidak Anda jadikan kekasih.
Kaum pria umumnya sulit mengatasi perasaannya sendiri. Apakah ia patah hati karena ditinggal pacarnya menetap di negara lain atau berpisah lantaran perbedaan keyakinan. Ketimbang dipaksa melewati masa-masa sedih seperti itu,
pria lebih suka melupakan kesedihannya dengan mengencani wanita baru. Repotnya, pria cenderung membandingkan wanita baru ini dengan mantannya. Entah tampang Anda, gaya dandanan Anda, atau seindah apa bokong Anda saat mengenakan jeans. Lebih bijaksana bila Anda mengencani pria seperti ini saat ia memang sudah benar-benar melupakan mantannya.
Pria seperti ini punya kebiasaan menghilang dengan alasan banyak pekerjaan. Padahal, ada hal lain yang sedang terjadi. Atau, ia sering membatalkan rencana kencan Anda, atau mendadak ingin bertemu dalam satu jam setelah menghilang tanpa kabar selama seminggu. Sebagai perempuan, Anda memang tidak disarankan untuk selalu mengecek keberadaan pasangan Anda karena hanya akan membuatnya gerah. Namun bila Anda menemui pria seperti ini, berhati-hatilah. Mungkin ia sudah memiliki pacar atau istri di kota lain.
Ia mengendarai mobil mewah, menggenggam ponsel high end paling mutakhir, dan celana dalam bermerek desainer kondang. Seringkali pria seperti ini sebenarnya sedang menyembunyikan rasa tidak amannya di belakang barang-barang mewah tersebut. Ia tak ingin membiarkan wanita menjadi takut jika mereka mendapati kenyataan yang sebenarnya. Jadi bila ada pria yang tampil bak dalam magazine spread, jangan keburu senang.
Pria seperti ini sering mengajak seorang wanita berkencan di lokasi pertemuan yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya daripada tempat tinggal si wanita (sudah begitu menyuruh wanita ini datang sendiri menumpang taksi), sibuk mengutak-atik BlackBerry-nya sepanjang acara kencan, atau mencuri-curi waktu meminta nomor ponsel sang waitress saat pasangannya sedang ke kamar kecil. Ini hal-hal kecil yang akan berkembang menjadi besar dan menyebalkan.
Baru beberapa kali bertemu saja ia sudah sibuk mengusap-usap punggung dan meraba-raba paha Anda, atau hal-hal yang bersifat seksual lainnya. Bila ditegur, ia akan menjawab, "Aduh, kamu cantik sekali sampai saya nggak tahan." Nah, jika ia tidak dapat menghargai Anda pada kesempatan pertama kencan, ia pun tak akan dapat melakukannya pada kencan-kencan berikutnya.
Rasa kesepian menjadi lajang sering membuat kita ingin kembali kepada seorang mantan atau mantan teman kencan yang Anda nilai cukup menarik. Awalnya mungkin terkesan lebih mudah karena Anda sudah mengenalnya. Namun belakangan Anda tersadar mengapa dulu kencan Anda tak berlanjut. Pelajaran yang bisa diambil: bergeraklah maju, jangan mundur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.